Aqidah Ahlussunah Wal jama'ah


Tentang Aqidah Ahlussunah Wal Jama'ah ini telah banyak ditulis dibuku-buku dan beberapa tulisan-tulisan di lain tempat tentang hal ini, tetapi menurut saya tidak banyak yang mengulas dari mana asal Aqidah ini,bagaimana Pokok-pokoknya, Ruang Lingkup dan Pengamalannya. Bahkan pada zaman ini telah timbul keanehan-keanehan dikalangan umat Islam, yaitu semua mengaku sebagai golongan yang beraqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah bahkan dari pengalaman penulis , kaum Syi'ah dan golongan-golongan lain juga ikut-ikutan mengaku sebagai golongan Ahlussunnah. Hal ini menurut pengamatan penulis dikarenakan tidak adanya Tatanan Garis Besar sebenarnya dari ulama-ulama kita sekarang, sehingga menimbulkan kebingungan di kalangan umat Islam dalam bidang agama dan I'tiqad beragama Islam yang sebenarnya menurut jejak langkah dari Nabi Besar Muhammad SAW. Patut kita ketahui bersama dalam sejarah Islam bahwa asal mula lahirnya I'tikad Ahlussunnah ini berasal dari dua orang Imam yaitu Al-Imam Syeikh Abu Hasan Al Asy'ari (wafat 324H) dan Syeikh Abu Mansur Al Maturidi (wafat 333H)yang hidup dikala pemerintahan di kuasai oleh kaum Mu'tazillah, yang menyatakan bahwa Tuhan itu tidak memiliki Sifat Ketuhanan. Setelah lama beliau berkecimpung dengan kaum Mu'tazillah ini beliau kemudian merenung dan bermusyahadah kehadirat Allah SWT, setelah sekian lama dengan mempelajari kembali makna dua kalimat syahadat"Laillahaillah Muhammadurasullulah" berlandaskan kepada Al-Qur'an dan Al-Hadits Nabi, maka beliau berubah haluan dari Mu'tazillah dan kembali mengeluarkan pendapat bahwa Allah SWT itu berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits Nabi memiliki Sifat Ketuhanan sekurang-kurangnya sebanyak 13 Sifat Ketuhanan. Kemudian ditambah oleh Imam Maturidi sebanyak 7 Sifat Ketuhanan sehingga berjumlah sekurang-kurangnya 20 Sifat Ketuhanan yang Wajib bagi Allah SWT.
Tersebut dalam Kitab "Ittihafu Sadatul Muttaqin" yaitu Syarah dari kitab "Ihya Ulumuddin" karangan Imam Gazali yang sudah Masyhur itu yaitu :"Apabila disebut kaum Ahlussunnah, maka maksudnya ialah orang-orang yang mengikuti rumusan dari Imam Asy'ari dan Abu Mansur Al Maturidi"

PENGERTIAN AQIDAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH

Arti Aqidah : menurut Kamus Munjid : Arti Aqidah yaitu apa-apa yang dii'tikadkan atasnya oleh hati dan oleh dhamir hati. Pengertian lain : Apa-apa yang beragama (berpegang) dengannya oleh manusia dan ia mengi'tikadkannya.

Arti Ahlu : Oleh seorang ahli bahasa bernama "Al-Khalil" arti kata "Ahlu" adalah :
Ahli laki-laki itu isterinya-ahli rumah itu yang mendiami rumah itu-ahli Islam orang yang memeluk agama Islam.
Menurut Kamus Munjid :
Ahli laki-laki itu isterinya-ahli mazhab pengikut mazhab itu.

Arti Sunnah : Yaitu Sunah Nabi SAW meliputi I'Tikad (pegangan), ajaran dan amal perjalanan Nabi SAW. Sedangkan Sunah Nabi SAW yang pertama setelah dibangkitkan menjadi Rasul Allah yaitu "Syahadat di dalam Kalimat Tauhid" (Syahadatain) untuk orang-orang masuk beragama Islam dan untuk orang yang rusak Islamnya dari sebab Syirik atau Kafir.

Arti Al-Jama'ah :
1. Kumpulan orang banyak sekurang-kurangnya 2 orang.
2. Kumpulan beberapa ilmu yang bermanfa'at dari ilmu syareat dan ilmu hakekat.
Menurut Sahabat Nabi Ibnu Mas'ud : "Bahwasanya orang banyak meninggalkan Al Jama'ah, bermula Al Jama'ah itu apa-apa yang sesuai dengan Al Haq (Sunnah Nabi) dan jika ada engkau Sendirian saja". Artinya apabila sesuai dengan AlHaq biar sendiri saja tidak apa-apa dipertahankannya suatu pendapat itu.

Read More >>> ...

Apakah Kita Telah Benar Dalam Beragama ISLAM

Firman Allah dalam surah Muhammad ayat 19 yaitu:





yang artinya :"Pelajari/ Teliti akan makna dari perkataan Tidak ada keTuhanan melainkan Allah dan mohonkanlah ampunan bagi dosamu dan dosa-dosa kaum mukminin baik laki-laki ataupun perempuan dan Allah Maha mengetahui tempatmu berusaha dan tempat tinggalmu" Surah ini merupakan perintah wajib kepada Nabi kita untuk mempelajari atau meneliti akan makna yang lebih dalam dari perkataan "لااله الاالله" hal inipun bermakna pula bahwa kita selaku umat nabi Muhammad untuk juga meneliti/mempelajari lebih dalam dari kalimat itu sampai akhir hayat kita dalam menuntut ilmu pengetahuan duniawi dan ukhrawi yang semua bersumber dari kalimat Mulia tersebut.

Bersabda Nabi SAW :
واخر مسلم عن عبدالمطلب بن حنطب رصي الله عنه عن النبي صلي الله عليه وسلم قال
افضل مااقول ان والنبيون من قبلي شهادةان لااله الاالله
Artinya : Dan telah mengeluarkan Imam Muslim dari Abdul Muthalib bin Hanthab RA. dari pada Nabi SAW bersabda : Yang lebih utama (Afdhal) pada apa-apa yang aku katakan (aku ajarkan) dan yang dikatakan (yang diajarkan) oleh nabi-nabi yang terdahulu dari pada aku yaitu : Syahadat di dalam Kalimat Tauhid :"لااله الاالله"

Tersebut dalam Kitab "Khazinatul Asrar" oleh AsSayyid Muhammad Haqqin Nazili yaitu : Telah diriwiyatkan bahwa Malaikat Jibril AS datang menampakkan diri kepada Nabi SAW atas sebaik rupa dengan harum-haruman kemudian beliau berkata :
يا محمدان الله يقر تك السلام وبقول لك انت رسولي الي الجن والنس فادعهم الي قول لااله الاالله محمدرسول الله
"Ya Muhammad, bahwasanya Allah mengucapkan salam kepada engkau dan Dia berfirman untuk engkau : "Engkau (hai Muhammad) adalah RasulKU kepada Jin dan Manusia, maka dakwahkan kepada mereka (ajari mereka) kepada perkataan "لااله الاالله محمدرسول الله"
Kemudian Sayyidina Jibril menginjakkan kakinya kebumi maka terbitlah sumber air, dengan air itu Sayyidina Jibril berwudhu dan ia menyuruh kepada Nabi supaya berwudhu dan Sayyidina Jibril berdiri akan sembahyang dan ia menyuruh nabi untuk ikut sembahyang bersamanya, Jibril mengajari Nabi untuk berwudhu dan sembahyang. Kemudian Sayyidina Jibril naik kembali ke langit dan nabi kembali ketempat kediaman beliau, dan dalam perjalanan Nabi pulang melalui pohon kayu, batu-batu, bukit semuanya mengucapkan salam kepada Nabi SAW......dstnya.

Oleh dalil-dalil tersebut diatas marilah kita renungkan diri kita masing-masing, bagaimana ilmu agama saya, benarkah keIslaman saya, berapa lama sudah saya belajar ilmu Syahadat tersebut karena banyak dari umat Rasullulah di akhir zaman sekarang ini yang mendapatkan Islamnya hanya dari Islam keturunan orang tuanya dll tanpa mau belajar yang lebih mendalam tentang fardhu 'Ain yang harus dipelajari setelah dia aqil balig sebagai umat Islam yang sebenarnya. Ilmu pengetahuan agama hanya didapat sedikit waktu dia bersekolah disekolah umum dari pelajaran Agama yang menurut pendapat kita sangatlah tidak memadai untuk sebagai perpegangan pendirian dan perpegangan perjalanan dalam kehidupan beragama Islam yang sebenarnya. Banyak juga orang yang belajar agama islam dengan mempelajari hukum syareat secara dalam disangka itu Islam, banyak juga yang mempelajari hukum hakekat secara dalam disangka itu islam yang sebenarnya. Karena mereka semua seolah tidak ada gambaran garis besar dalam beragama Islam yang sebenarnya. Sebagai kenyataan dalam kehidupan sehari-hari kita banyak dari kita kalau ditanyakan berapa rukun syahadat, apa syarat syah syahadat, apa yang membatalkan syahadat kita, mungkin diantara kita banyak belum bisa menjawab atau bahkan belum pernah mendengarnya (Kitab Parukunan Hal 1-2). Hal inilah yang sangat mengkhawatirkan dalam beragama Islam yang sebenarnya, sedangkan dasar-dasar Islam saja kita tidak mengetahui bahkan tidak memperdulikan atau belum belajar. Sebagai contoh dalam shalat, bila kita shalat tanpa tahu syarat dan rukun shalat patut ditanyakan syahnya shalat tersebut. Bolehkah kita shalat lebih dahulu sujud baru berdiri betul?Tentu tidak syah bukan? Begitu juga dengan Syahadat, bagi yang tidak mengerti tentang rukun, syarat, yang membatalkan syahadat dll tentu saja mereka diragukan kesyahannya dalam menyebut dan melafalkannya dengan demikan diragukan juga kesyahan Islamnya. Sebagai rukun pertama dalam 5 rukun membina Islam, pengetahuan tentang syahadat dalam Kalimat Tauhid ini banyak yang terlampaui dalam belajar dan mempelajari Islam sedangkan hal ini merupakan pokok-pokok utama dalam Pokok-pokok Aqidah Islam. Tidak akan syah 4 rukun yang lain bila rukun binaan Islam yang pertama ini tidak syah atau berada diluar Islam. Dari Dua Kalimat Syahadat tersebut dalam perjalanannya akan menghasilkan 2 rukun Iman Muzmal yaitu :
1. Aku beriman dengan Allah dan Firmannya
2. Aku Beriman dengan Nabi Muhammad dan Sabdanya.
Inilah dua pokok Aqidah beragama Islam yang dalam perjalanan pengetahuan bersumber dari pelajaran Tauhid, yaitu dari Kalimat "La illa ha Illalah" didapatkan 20 Sifat Wajib bagi Allah Ta'ala 20 Sifat yang mustahil dan 1 sifat yang Harus berjumlah 41 sedangkan dari kalimat "Muhammadarasullulah" didapatkan 4 sifat Wajib bagi Rasul, 4 yang Mustahil dan 1 yang Harus berjumlah 9. Maka dari 2 Kalimat Syahadat tersebut didapatkan 50 Aqaidul Iman dalam ber Agama Islam (Kitab Parukunan hal 1-2).
Baiklah akan kita bahas satu- persatu tentang Syarat Syah Syahadat, rukun Syahadat dll.

I. Syarat Syah Syahadat terdiri atas 4 :
1. Diketahui
Yang dimaksud Diketahui ini adalah setiap orang yang akan mengucapkan Syahadat harus mengetahui makna apa yang akan diucapkan atau yang disyahadatkannya itu. Adapun makna Syahadat itu sendiri adalah persaksian mata lahir dan mata bathin terhadap apa yang disaksikannya. Maka dalam hal ini ini adalah persaksian mata lahir dan mata bathin terhadap makna "Dua Kalimat Syahadat" berlandaskan ilmu Syareat dan ilmu haqekat dengan petunjuk dari Al-Qur'an dan AL-Hadits. Artinya sebelum mengucapkan syahadat seseorang harus belajar terlebih dahulu tentang hukum syareat dan hukum haqekat yang terkandung di dalam kalimat Mulia tersebut. Maka oleh karena itu belajarlah kepada Ahlinya.

2.Diikrarkan
Yang dimaksudkan adalah diucapkan dengan lidah

3. Ditasdikkan
Yang dimaksudkan adalah pembenaran oleh mata bathin/hati.

4.Diamalkan
Yang dimaksudkan adalah sepanjang hidup didunia adalah dalam kandungan Dua Kalimat Syahadat juga didalam kubur dan di alam akherat.

II. Fardhu Syahadat ada 2 Perkara :
1. Diikrarkan dengan Lisan
2. Ditasdikkan dengan Hati

III. Rukun Syahadat itu ada 4 Perkara :
1. Mengisbatkan Ke Esaan Zat Allah
2. Mengisbatkan ke Esaan Sifat Allah
3. Mengisbatkan ke Esaan Asma Allah dan kebenaran Risalah Rasul Allah
4. Mengisbatkan ke Esaan Af'al Allah

IV. Yang Merusak Syahadat itu ada 4 Perkara Utama :
1. Men-dua-kan Allah (Syirik akan Allah)
2. Syak hatinya tentang wujud Allah dan Kebenaran Rasul Allah
3. Menyangkal dirinya dijadikan oleh Allah Ta'ala
4. Tidak Mengisbatkan Ke Esaan Allah Ta'ala (Tidak mengisbatkan wujud Allah)

Itulah diantara syarat, rukun, fardhu dan yang membatalkan/merusak syahadat yang penulis ambil dari kitab Parukunan yang merupakan Dasar-Dasar dalam beragama Islam. Sebagai seorang Islam Wajib tahu tentang hal ini dan Wajib Belajar bagi yang tidak mengetahui kepada para ahlinya. Apabila sudah maka kita sudah sedikit mengamalkan Surah Muhammad ayat 19 tersebut diatas. Wallahu'alam

Read More >>> ...
 

Sponsor

Belum ada yang berkenan jadi sponsor nih

Sponsor

Sponsor

Gadget Rezeki